Fortuner-Innova Kena Skandal, Bos Toyota Jepang Sampai RI Minta Maaf
Toyota Motor telah menghentikan beberapa lini produksi setelah mengakui melakukan kecurangan dalam sertifikasi mesin, sehingga berdampak tidak hanya pada kendaraan yang menggunakan mesin tersebut tetapi juga model lain.
Komite investigasi khusus ditugaskan untuk menyelidiki potensi penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat pada mesin forklift dan mesin konstruksi. Adapun Toyota Motor Corporation (Toyota) telah menugaskan Toyota Industries Corporation (TICO) untuk mengembangkan mesin diesel untuk mobil.
Atas kasus ini, https://213.142.147.151/ Toyota menyadari betapa seriusnya fakta bahwa pelanggaran sertifikasi yang berulang kali terjadi di TICO, seperti yang terjadi di Daihatsu telah mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil.
Chairman Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyoda, meminta maaf kepada semua pihak terkait serangkaian kasus yang melibatkan grupnya beberapa waktu terakhir. Toyoda bahkan sampai menundukkan badan memperjelas permohonan maafnya.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf terdalam saya kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh penyimpangan berturut-turut di Hino Motors, Daihatsu dan Toyota Industries,” kata Toyoda.
Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Visitors look at car models on the Toyota stand during the 88th Geneva International Motor Show in Geneva, Switzerland, March 7, 2018. REUTERS/Denis Balibouse |
“Jujur dan lakukan segala sesuatunya dengan cara yang benar,” imbuhnya.
Bukan hanya Toyoda, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam buka suara soal ini. Skandal yang terjadi di Toyota ikut berimbas ke Salah satu model yaitu Toyota Fortuner yang diproduksi oleh TMMIN.
“Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada tanggal 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia,” kata Bob kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/1/2024).
Namun Toyota di Indonesia bersikukuh mengklaim Fortuner produksinya tidak terdampak. Meski begitu, Bob meminta maaf kepada seluruh pelanggannya yang terganggu akibat kabar ini.
“Isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja horsepower, torsi, maupun kinerja mesin lainnya. Isu ini juga tidak berkaitan maupun mempengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan. Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin bahwa kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini,” sebut Bob.
“Namun demikian, Toyota Indonesia sebagai bagian dari keluarga besar Toyota, dengan tulus, ingin meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan di Indonesia terkait ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini,” lanjutnya.