Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali lesu di sesi awal perdagangan Rabu (17/5/2023).
Pelemahan sekaligus melanjutkan kinerja buruknya sejak perdagangan kemarin yang terkoreksi lebih dari 4%.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi https://daftar-dwslot88.com/ awal perdagangan terpantau ambles 1,33% ke posisi MYR 3.411 per ton pada pukul 08:40 WIB. Lesunya harga akhir-akhir ini membawanya kembali turun ke level 3.400-an padahal baru saja naik ke level 3.800-an pada perdagangan pekan lalu.
Pada perdagangan Selasa (16/4/2023) harga CPO ditutup longsor 4,4% ke posisi MYR 3457 per ton. Dalam sepekan harganya sudah jatuh 5,24%, secara bulanan pun penguatan terpangkas menjadi 3,57% dan turun 17,8% secara tahunan.
Lesunya harga CPO ini membawanya ke level terendah hampir dua minggu. Jarga CPO anjlok di tengah kekhawatiran kenaikan produksi.
Saai ini para pelaku pasar melihat prospek pasokan pada Agustus jauh lebih baik, meskipun terjadi pengetatan. Stok April sempat berada di level terendah 13 bulan.
Hal ini juga ditegaskan oleh kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura.
“Harga CPO sekarang berada di bawahsentimen bearish dan terpikat pada peningkatan produksi,” ungkapnya dikutip dari Reuters.
Dari sisi ekspor dari produsen terbesar kedua yakni Malaysia, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services ekspor selama periode 1-15 Mei naik 4% dari periode yang sama bulan sebelumnya.
Sementara, menurut AmSpec Agri Malaysia, surveyor kargo lainnya, mengatakan ekspor naik 5,2%.
Di sisi lain, produsen utama Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah pada US$ 893,23 per ton untuk periode 16-31 Mei, ini merupakan keputusan kementerian perdagangan yang diterbitkan pada awal pekan lalu.
Sementara itu, India sebagai pembeli minyak nabati terbesar di dunia, memangkas harga dasar impor minyak sawit mentah dan minyak kedelai.
Sebab itu, dari sisi minyak singan CPO harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 langsung turun 1% di tengah perkiraan rekor produksi AS. Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,8%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,8%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global. Jika minyak saingannya lesu, harga CPO pun mengikuti.
Menurut analis teknikal Wong Tao yang dikutip Reuters, pada perdagangan hari ini harga CPO kemungkinan bisa turun ke kisaran MYR 3.344 atau MYR 3.288 per ton, sementara titik support berada di kisaran MYR 3.418 atau MYR 3.498 per ton.