PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) senantiasa berkomitmen untuk memberi manfaat bagi nasabah, salah satunya melalui produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI).
Seperti diketahui, PAYDI memungkinkan nasabah untuk mendapatkan manfaat proteksi dan investasi sekaligus. PAYDI memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan produk asuransi tradisional seperti asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance) dan asuransi jiwa dwiguna (endowment insurance).
Misalnya saja sifat yang lebih fleksibel, karena bisa menambah manfaat asuransi, sehingga nasabah dapat membeli berbagai manfaat perlindungan asuransi tambahan (rider) sesuai kebutuhan. PAYDI juga memiliki porsi nilai tunai yang terbentuk dari pengelolaan dana investasi sebagai bagian dari premi yang disetor setiap bulannya. Namun, perlu diingat bahwa tujuan proteksi tetap menjadi prioritas utama dari produk PAYDI.
“Manfaat investasi dalam PAYDI adalah untuk mengamankan pembayaran premi asuransi Nasabah agar perlindungan tetap berjalan dan polis tetap aktif,” tulis Prudential dalam keterangan resminya, Rabu (15/3/2023).
Premi yang disetorkan juga tidak semata-mata seluruhnya ditempatkan pada porsi investasi. Hal itu karena sebagian premi digunakan untuk alokasi dana untuk membayar perlindungan tiap bulan, serta biaya transaksi polis yang akan dibebankan sesuai dengan transaksi polis yang dilakukan, yaitu biaya top-up, biaya penarikan nilai tunai, dan lain-lain.
Dengan kata lain, pemegang polis PAYDI akan mendapatkan manfaat proteksi dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai kebutuhan, serta potensi pertambahan nilai tunai dari sebagian premi yang diinvestasikan oleh manajer investasi pada aset-aset tertentu.
Meski memiliki banyak keuntungan, nasabah harus memperhatikan beberapa hal sebelum membeli PAYDI.
Misalnya, calon Nasabah atau pemegang polis wajib untuk mengetahui profil risiko masing-masing agar dapat menentukan instrumen investasi mana yang tepat untuk mengiringi manfaat proteksi PAYDI.
Pertama adalah profil risiko konservatif. Nasabah dengan profil risiko konservatif hanya bersedia untuk menerima risiko yang paling rendah dan ingin menjaga keutuhan nilai awal aset investasi. Instrumen investasi yang bisa dipilih oleh Nasabah dengan profil risiko ini adalah deposito.
Kedua, moderat. Nasabah dengan profil risiko moderat bersedia untuk menerima risiko yang sedikit lebih tinggi dan juga mengharapkan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi. Instrumen investasi yang bisa dipilih oleh Nasabah dengan profil risiko ini antara lain obligasi dan/atau instrumen investasi campuran antara obligasi dan saham.
Ketiga adalah agresif. Nasabah dengan profil risiko agresif bersedia untuk menerima risiko yang lebih tinggi dan mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi pula. Instrumen investasi yang bisa dipilih oleh Nasabah dengan profil risiko ini adalah instrumen investasi berbasis saham.
Pemahaman mengenai profil risiko ini akan membantu calon Nasabah atau pemegang polis dalam memilih PAYDI yang tepat dan subdana (fund) yang sesuai dalam melengkapi manfaat proteksi dalam produk tersebut.
Terdapat empat macam subdana yang umumnya melekat pada PAYDI yang ditawarkan perusahaan asuransi, berikut adalah rinciannya.
1. Subdana berbasis pasar uang (cash fund) menempatkan mayoritas (lebih dari 80%) dana Nasabah pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan surat utang jangka pendek dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Subdana jenis ini bisa menjadi pilihan Nasabah dengan profil risiko konservatif sebab memiliki risiko paling rendah.
2. Subdana berbasis pendapatan tetap (fixed income) menempatkan mayoritas (lebih dari 80%) dana Nasabah pada instrumen obligasi yang jatuh temponya lebih dari 1 tahun. Subdana jenis ini masih bisa menjadi pilihan Nasabah dengan profil risiko konservatif meskipun tingkat risikonya tidak serendah subdana berbasis pasar uang.
3. Subdana berbasis instrumen campuran (managed unit link) menempatkan dana Nasabah pada pada instrumen saham dan instrumen obligasi dengan komposisi tertentu. Subdana ini berpotensi memperoleh pendapatan tetap dari instrumen obligasi dan pertumbuhan investasi jangka panjang dari instrumen saham. Subdana berbasis instrumen campuran bisa menjadi pilihan Nasabah dengan profil risiko moderat.
4. Subdana berbasis saham (equity)menempatkan mayoritas (lebih dari 80%) dana Nasabah pada pada instrumen saham. Subdana jenis ini bisa menjadi pilihan Nasabah dengan profil risiko agresif mengingat volatilitas pasar saham yang relatif tinggi dan berisiko.
Untuk lebih memahami profil risiko dan juga PAYDI yang sesuai, calon Nasabah atau pemegang polis bisa meminta bantuan dari perusahaan asuransi atau tenaga pemasarnya yang telah bersertifikasi.
Untuk diketahui, Prudential Indonesia memiliki lini PAYDI yang lengkap bagi berbagai profil risiko Nasabah. Selain itu, Prudential Indonesia juga senantiasa membuktikan komitmen perlindungannya terhadap Nasabah, salah satunya melalui pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp 16 triliun hingga kuartal IV/2022.
“Hal tersebut berkat kepercayaan yang diberikan oleh nasabah serta tata Kelola perusahaan yang baik untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan, dan fokus kami untuk mendukung mereka agar dapat #YakinMelangkah ke masa depan dan bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” tutup Prudential.