Alih Lahan Hingga Petani Menua Jadi Tantangan Pangan RI

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, dalam acara Food Agri Outlook mengusung tema

Ancaman krisis pangan menjadi perhatian berbagai negara, termasuk Indonesia. Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan peningkatan harga pangan dan jumlah pasokan menjadi perhatian, serta diperlukan antisipasi dari dalam negeri.

“Negara produsen pangan untuk dunia juga menjaga pangannya agar tidak menjual keluar dan difokuskan menjadi pangan lokal. Ini tantangan kita harus menjaga pangan dalam negeri bergantung pada diri sendiri,” kata Musdalifah dalam Food Agri Outlook 2023, Selasa (21/2/2023).

Indonesia pun menurutnya memiliki tantangan tersendiri, yakni berkurangnya jumlah petani dan petani yang mulai menua. Akibatnya, produktivitas pun stagnan, dan akan mempengaruhi jumlah panen.

Alih fungsi lahan pertanian pun menjadi sorotan.

Musdalifah menyebutkan setiap tahunnya lahan pertanian berkurang 100 ribu hektar, yang digunakan untuk kebutuhan non pangan.

“Kemudian minat generasi muda juga (menjadi tantangan). Digitalisasi di sini penting karena startup yang membantu pertanian,” ujar Musdalifah.

Selain turunnya jumlah petani dan lahan, kualitas benih pangan juga menjadi kendala, karena kurang adaptif pada perubahan iklim. Kerusakan infrastruktur dan bencana alam juga menjadi perhatian, karena bisa menghambat pemenuhan pangan.

“Perubahan iklim sangat mempengaruhi, ada hujan terus menerus, musim basah, ini mempengaruhi produktivitas pangan. Sampai saat ini kita masih berkutat mencari benih yang tahan, karena stabilitas pangan perlu diantisipasi dengan cepat,” kata dia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*